Sabtu, 08 Juni 2013

antara paman sam dan teman lamaku

dentingan jarum jam yang kian cepat. mengikuti detik demi detik. dan kubaca buku tentang negeri Paman Sam. banyak sebenarnya hal hal tentang Amerika Serikat yang memiliki kesamaan dengan Indonesia. salah satunya yaitu dalam hal pandangan orang terhadap negara tersebut. amerika dan indonesia sama-sama memiliki bangsa yang bangga akan negaranya itu.
misalnya aku, aku bangga dengan indonesia, budayanya, orang orangnya, sukunya yang beragam, dan semuanya. begitu pula dengan salah satu bangsa yang ada disana mungkin, mereka pasti bangga dengan sistem birokrasi yang dijalankan oleh negeri Paman Sam itu, karena Amerika terkenal dengan negara yang tertib.
miris memang melihat teman-temanku di universitas lain menyuarakan suaranya yang begitu keras perihal dirinya yang tidak setuju akan sikap Amerika di beberapa peperangan. yang katanya Amerika sangat kejam lah, inilah itulah. dia tidak sadar bahwa Indonesia pun begitu sama kejam nya, bahkan Indonesia saling membunuh antar sesama bangsa. seharusnya tidak perlu saling menyalahkan dan mencaci maki karena sama sama negara yang keras.

begitu juga warga Amerika yang mengenal bangsa Indonesia adalah bangsa terorisme. semuanya. bodoh kalau begitu, kita saja tidak menganggap mereka adalah warga kriminal, karena tidak semuanya lalu kenapa mereka menganggap kita warga teroris, padahal kita tidak semuanya teroris.
kita memang sama, sama sama saling menyalahkan.
kita memiliki kesamaan, yaitu sama sama dianggap buruk. Indonesia, dianggap oleh amerika sebagai negara yang penuh dengan ancaman seperti gempa dan tsunami, padahal itu bukan semata mata yang di kendalikan oleh bangsa itu adalah sesuatu yang dikendalikan oleh alam dan kita tidak bisa mengutak atiknya. tapi dibalik semua itu, keindahan alam yang tersimpan Indonesia begitu banyak, pulau bali, pulau komodo, borobudur, lombok, pantai senggigi, pantai kuta, dreamland, papua yang begitu asli, hutan yang begitu berlimpah, emas yang begitu terkubur, dan warga papua yang dengan gampangnya mencari emas dengan menyendok tanah yang mereka pijak. belum lagi bunaken yang begitu mempesona.
begitu juga dengan amerika, orang orang menganggap bahwa Amerika memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi dan segala apapun mahal disana. padahal, harga bensin di Amerika adalah setengahnya dari harga di Eropa. kita semua terlalu cepat untuk berfikir dan menjudges suatu bangsa.

begitulah kira kira isi dari buku yang aku pegang, bukan salah christopher colombus yang menemukan amerika terlebih dahulu yang bisa kita sebut dengan nenek moyang bangsa amerika. bukan juga salah sukarno yang membimbing 10 pemuda sehingga menghasilkan bangsa yang sekarang ini.
ini adalah faktor pemahaman dari anak cucu suatu bangsa, yang telah menjamur dan menjadi endemik.

sahabatku, bukan sebenarnya, hanya teman dekat yang sekarang sudah terpisah oleh masa depan. entah kapan akan bertemu kembali di kesempatan yang entah apa namanya. aku mengenalnya saat aku duduk di bangku sma. dia begitu mengagumi islam, fanatik dengan jilbab yang begitu menutup, sangat tertutup. berbeda dengan aku, dengan penampilan yang asal asalan dan agak sedikit tomboi, padahal aku berhijab. sering melakukan tindakan yang tidak sewajarnya dilakukan seorang berhijab bahkan seorang anak perempuan, bolos sekolah, dan lain lain. tapi aku tidak pernah melepas hijabku. tak seperti kawanku, dia sangat santun dan menawan, cntik, lembut, alim dan di kagumi banyak pria sekawanku.
dia sangat benci terhadap pemberontak, termasuk aku yang kadang bicara asal nyaplak, dia sering menegurku. dia bilang "seorang wanita tidak pantas untuk bicara keras, karena itu adalah aurat".
namun, setelah 6 bulan ini aku berpisah dengan sebagian kawan kawan ku yang aku kenal, ya sebagian karena aku kembali bersua dengan sekitar 15 kawan di kampus yang sama.
aku mendengar sebuah kabar dari pesan di sebuah jejaring sosial. nyiris melihat kabar itu, kawan lamaku yang aku ceritakan tadi yang sebenarnya tidak terlalu dekat dengan aku, dia terluka ketika ia menyuarakan pendapatnya tentang kekejaman negara yang disebut dengan paman sam di tengah terik matahari dan tengah hujan yang mendera dan diantara ramainya hiruk pikik kota bersama kawan kawannya.

ada apa sebenarnya? ada yang salah? dia terlalu menggebu mungkin, tapi tidak tahu juga, itu adalah masalah prinsip yang sudah tertanam dalam benak dan dalam emosi jiwa. susah jika kita mengukir di puing puing es, takut es itu akan hancur malah. aku nyiris mendengar kabar bahwa dia terluka, menangis dan menyebut negara itu neraka jahanam.
wahai sobat, perlukah kau melakukan itu? kau beda dengan yang dulu, dulu kau tak perduli dengan orang, yang kau lakukan hanya berdoa dan meminta bantuan kepada sang kuasa, tak perlu kau susah susah melakukan ini, terpengaruh oleh siapa kamu? kau melakukan itu pun Paman Sam tidak akan memerintahkan anak cucunya untuk menghentikan semua itu kan??
kembali ke jalan yang kau bisa, panjatkan pada Allah, bahwa kau umatnya yang begitu iman meminta untuk diberi keadilan untuk orang orang yang teraniaya seperti sodara kita yang katanya sedang menghadapi Paman Sam.